Kamis, 28 April 2011

Persembahyangan Hari raya Saraswati

Suasana Persembahyangan Hari Raya Saraswati

(Denpasar - Sabtu, 23/04/2011), Bertepatan dengan Saniscara Umanis Watugunung, yang jatuh pada Hari Sabtu, 23 April 2011, merupakan hari perayaan turunnya ilmu pengatahuan, dimana pada saat itu umat Hindu memuja Ida Sang Hyang Aji Saraswati yang merupakan Dewi Ilmu Pengatahuan.

Pemerintah Kota Denpasar bersama Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar yang didukung oleh Pengempon Pura melaksanakan persembahyangan Hari Saraswati yang dipusatkan di Pura Agung Jagatnatha Denpasar.

Acara persembahyangan ini dimulai tepat pukul 07.30 Wita, dipuput oleh Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Geria Sari Tegal Pemecutan Denpasar Selatan. Hadir pada kesempatan tersebut Setda Kota Denpasar, Drs. A.A. Ngurah Rai Iswara, M.Si, beserta jajararan pemerintah Kota Denpasar, para siswa sekolah dan masyarakat umum juga tampak memadati areal persembahyangan.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar, Ida Bagus Made Oka Yusa Manuaba, SH, ketika dimintai pendapatnya mengatakan bahwa Hari Raya Saraswati merupakan hari turunnya Ilmu Pengetahuan yang dimanifestasikan kedalam bentuk seorang Dewi yang sangat cantik, yang disebut dengan Dewi Saraswati.

Lebih lanjut IdaBagus Made Oka menambahkan Hari raya Saraswati dilakukan setiap 210 hari yaitu setiap hari Sabtu Umanis Watugunung. Besoknya, yaitu hari Minggu Paing wuku Sinta adalah hari Banyu Pinaruh yaitu hari yang merupakan kelanjutan dari perayaan Saraswati. Perayaan Saraswati berarti mengambil dua wuku yaitu wuku Watugunung (wuku yang terakhir) dan wuku Sinta (wuku yang pertama). Hal ini mengandung makna untuk mengingatkan kepada manusia untuk menopang hidupnya dengan ilmu pengetahuan yang didapatkan dari Sang Hyang Saraswati. Karena itulah ilmu penge-tahuan pada akhirnya adalah untuk memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewi Saraswati. (Gt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar